Prajurit Yonif 700/Wyc di Pos Mayuberi: Dari Senjata ke Kapur Tulis, Mencerdaskan Generasi Penerus di Ujung Papua

 


Mayuberi  || Di sebuah sudut kecil Papua, tepatnya di SD Mayuberi, senjata dan tas tempur berganti dengan kapur tulis dan buku pelajaran. Suara komando taktis bergema lirih menjadi suara seorang pengajar yang sabar. Inilah pemandangan mengharukan yang ditunjukkan oleh prajurit Satgas Yonif 700/Wyc dari Pos Mayuberi, yang dengan penuh dedikasi menjadi guru pengganti bagi anak-anak penerus bangsa, Rabu (24 September 2025). 

Dipimpin oleh Serda Sahwiril, kegiatan Binter yang mulia ini diwarnai dengan antusiasme Pratu Jais yang dengan semangat mengajarkan ilmu berhitung kepada para siswa. Di depan kelas, Pratu Jais tidak lagi sebagai prajurit yang garang, melainkan sebagai sosok kakak yang sabar dan ceria, membimbing anak-anak melalui pelajaran Matematika. Angka-angka yang rumit diubahnya menjadi permainan yang menyenangkan, mencairkan kebekuan dan menumbuhkan keberanian anak-anak untuk belajar. 

"Mengajar di sini adalah pengalaman yang sangat mengharukan dan berbeda dari tugas biasa," ujar Pratu Jais dengan raut wajah berbinar. 

"Melihat semangat dan senyum polos anak-anak Mayuberi untuk belajar, membuat semua lelah menjadi hilang. Jika dengan ilmu sederhana yang saya miliki dapat membantu mereka meraih cita-cita, maka ini adalah tugas negara yang paling membanggakan. Mereka adalah masa depan Papua," tukasnya. 

Kegiatan heroik ini merupakan bagian dari komitmen Satgas untuk tidak hanya menjaga perbatasan, tetapi juga aktif memajukan pendidikan. Serda Sahwiril, yang memimpin langsung kegiatan tersebut, menegaskan pentingnya peran TNI dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. 

"Tugas kami tidak hanya menjaga kedaulatan wilayah, tetapi juga kedaulatan ilmu pengetahuan bagi generasi penerus," tegas Serda Sahwiril dengan penuh keyakinan. 

"Menjadi guru pengganti ini adalah wujud nyata bakti kami. Kami mungkin datang dengan seragam loreng, tetapi hari ini, loreng ini adalah simbol harapan untuk masa depan mereka yang lebih cerah. Pendidikan adalah senjata terkuat untuk memenangkan masa depan," ujarnya. 

Kehadiran prajurit TNI di kelas SD Mayuberi bagai puisi kepahlawanan yang ditulis dengan tinta emas. Mereka telah membuktikan bahwa di tangan prajurit sejati, senjata bukanlah satu-satunya alat perjuangan. Kapur tulis dan papan tulis pun bisa menjadi media untuk membangun peradaban dan menorehkan senyum di wajah anak-anak Papua. Satgas Yonif 700/Wyc, teruslah mengabdi! Jayalah Indonesiaku! 


[k7 nell


Share on Google Plus

About GROUP MEDIA KOMPAS7

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 اÙ„تعÙ„يقات:

Posting Komentar