Warga Jalan Ampera III Meminta Fogging karena Telah Ada Warga Terjangkit Demam Berdarah

Foto : Anggota DPRD Kota Medan Lailatul Badri dari Fraksi Partai PKB, usai Reses IV Masa Sidang I Tahun Sidang 2025–2026 melakukan foto bersama. 


Medan  ||  Legislatif Fraksi Partai PKB, Lailatul Badri, yang duduk di Komisi IV DPRD Kota Medan, kembali hadir untuk menjemput aspirasi warga daerah pemilihannya, Dapil IV meliputi, Medan Timur, Medan Perjuangan, Medan Tembung dan Medan Deli. 

Banyak persoalan yang tertampung oleh Legislatif Perempuan yang akrab disebut Lela ini, dan hal itu dapat ditemukan di saat Reses IV Masa Sidang I Tahun Sidang 2025–2026 di gelar, Minggu (21/12/2025), di tiga titik wilayah Kecamatan Medan Timur. 

Masyarakat yang hadir memiliki hak suara dalam bertanya, bertanya hal apa saja, baik yang selama ini menjadi beban dan kendala, dikeluarkan agar dapat diberi solusi atau jalan keluar dari permasalahannya dan para counterpart counterpart DPRD Medan hadir memberi penyuluhan dan bimbingan dalam bidang permasalahan warga untuk ditangani. 

Dan sejumlah warga pun satu persatu bertanya dengan keluhannya, ada yang bertanya terkait buruknya sistem drainase di Jalan Bono yang kerap menyebabkan banjir setiap kali hujan turun. Kondisi tersebut dinilai telah lama terjadi tanpa penanganan yang memadai. 

Keluhan lain datang dari warga Glugur Darat II, tepatnya di kawasan pemakaman muslim Jalan Kapten Muktar Basri. Warga menyebut area makam tersebut minim penerangan dan kondisi tembok pembatas kuburan sudah miring serta terancam roboh. 

“Kawasan pemakaman muslim di Jalan Kapten Muktar Basri ini seram kali kalau malam. Lampu tidak ada, dan belum lama ini tembok pembatas makamnya hampir rubuh. Mohon diperhatikan sebelum ada korban jiwa,” keluh sejumlah warga. 

Hal senada disampaikan Aulian, warga Jalan Ampera V. Ia menyebut kondisi tembok makam sudah sangat mengkhawatirkan. “Kalau malam memang seram karena gelap. Ditambah lagi tembok kuburannya sudah miring dan bisa roboh kapan saja,” ujarnya. 

Selain itu, warga juga mengeluhkan kerusakan Jalan Ampera V yang belum kunjung diperbaiki, serta lampu penerangan jalan umum (LPJU) yang padam dari Jalan Alfalah II hingga Jalan Alfalah IV. Kondisi ini dinilai mengganggu aktivitas warga, terutama saat hendak melaksanakan sholat Subuh. 

Keluhan lainnya mencakup permintaan fogging di Jalan Ampera III akibat adanya warga yang terjangkit demam berdarah, serta keberadaan rumah kos di Jalan Alfalah III yang dinilai menimbulkan keresahan karena aktivitas penghuninya terkesan bebas. 

Hal aspirasi tersebut ditegaskan oleh Lela dan berkomitmen untuk segera melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait di lingkungan Pemerintah Kota Medan. 

“Untuk persoalan drainase akan segera kita sampaikan ke Dinas SDABMBK Kota Medan agar ditindaklanjuti. Termasuk tembok kuburan yang kondisinya membahayakan. Soal LPJU, ini juga sudah sering kita sampaikan ke Dinas Perhubungan agar segera direspons cepat,” pungkasnya. 

Sementara terkait rumah kos yang meresahkan warga, Lela meminta Muspika Kecamatan, khususnya pihak kelurahan dan kepala lingkungan, agar lebih aktif melakukan pengawasan. 

Lela juga menyampaikan bahwa segala aspirasi warga akan tersampaikan dan akan ditindaklanjuti oleh pimpinan OPD masing masing Pemko Medan. 

“Seluruh aspirasi ini juga akan saya sampaikan langsung dalam Sidang Paripurna DPRD Kota Medan agar segera ditindaklanjuti oleh Pemko Medan, khususnya kepada Wali Kota Medan, saudara Rico Waas,” tukasnya. 


[k7.id nell


Share on Google Plus

About GROUP MEDIA KOMPAS7

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 اÙ„تعÙ„يقات:

Posting Komentar