Gubernur Edy Rahmayadi Minta Para Hafiz Dibekali Keterampilan Khusus

 

Foto : Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menghadiri sekaligus meresmikan Masjid Ar Rahman Pesantren Zawiyatul Huffazh di Komplek Pesantren Zawiyatul Huffazh, Jalan Pasar VIII Lingkungan 9, Kelurahan Tangkahan, Kecamatan Medan Labuhan. 


 

Medan  ||   Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meminta semua lembaga pendidikan yang mencetak para penghafal Alquran (hafiz), untuk memikirkan dan mempersiapkan generasi yang juga  memiliki keterampilan khusus dalam urusan pekerjaan.

 

Hal itu disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi saat menghadiri sekaligus meresmikan pemakaian Masjid Ar-Rahman Komplek Pesantren Zawiyatul Huffazh, di Kelurahan Tangkahan, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, Rabu (22/3). Hadir di antaranya Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis, penceramah Ustaz Abdul Latif Khan, Pengasuh Pesantren Khairul Anwar Saragih, para pengurus pesantren, orang tua santri, serta pejabat setempat dan puluhan santri.

 

“Saya yakin, begitu melihat masjid, pasti ada sesuatu. Apalagi yang diundang langsung adalah Gubernur, tentu kita jadikan ini perhatian,” ujar Gubernur, yang mengapresiasi upaya pesantren yang terus melahirkan para hafiz dimanapun berada.

 

Keistimewaan para hafiz/hafizah, menurut Gubernur, sangat banyak. Sebab ia mendapatkan kedudukan yang tinggi dalam pandangan Allah SWT, sebagaimana mereka pasti mencintai Kalamullah (perkataan Allah). Sedangkan Allah sangat mencintai mereka yang cinta pada kalam-Nya.

 

“Para penghafal Alquran itu, kata guru saya, kain kafannya pun tak rusak. Sehingga dengan pesan itu, banyak yang ikut membaca dan ingin menghafalkan Alquran. Bahkan ada yang usia 7 tahun sudah hafal 30 juz,” ungkapnya.

 

Karenanya, setelah menjadi penghafal Alquran, Gubernur berharap, lembaga pendidikan juga menyiapkan programnya untuk memberikan ilmu duniawi, sehingga para hafiz/hafizah memiliki keterampilan khusus, pekerjaan atau profesi.

 

“Saya sedang mendata, kalau ada 100 ribu lulusan pesantren, berapa yang jadi guru, berapa yang jadi PNS. Terus kemana yang lainnya?. Jadi jika tugas guru menjadikan santri berilmu, tugas saya mendorong itu agar mereka (hafiz) punya usaha,” sebutnya.

 

Termasuk juga tentang kesejahteraan umat, Gubernur menilai bahwa mereka yang mencintai Alquran harus lebih mencintai orang miskin dan anak yatim/piyatu. Dengan begitu, mereka yang hidupnya berkecukupan, memberikan sebahagian hartanya demi kepentingan kesejahteraan dan kemaslahatan umat.

 

Senada dengan itu, penceramah Ustaz Abdul Latif Khan juga menyampaikan, tentang keikhlasan hidup manusia, dimana sedekah merupakan sebuah jalan yang baik bagi seorang hamba memperoleh keberkahan, ketenangan serta umur yang bermanfaat.

 

“Lihatlah bagaimana para imam yang ilmunya masih kita pakai sampai sekarang. Mungkin usia manusia tidak panjang, 70 sampai 80-an tahun, tetapi manfaat umur itu bisa ratusan tahun,” katanya.

 

Usai sambutan, Gubernur kemudian menandatangani prasasti dan memasuki Masjid Ar-Rahman yang sudah bisa digunakan untuk ibadah salat. Sembari melihat kondisi sekeliling yang perlu penambahan atau penyempurnaan. 

 

 

[k7 nell]   




Share on Google Plus

About GROUP MEDIA KOMPAS7

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 اÙ„تعÙ„يقات:

Posting Komentar